Masih
melanjutkan pembahasan pada ulasan mengenai IP Address beberapa
minggu lalu, kali ini saya akan membahas subnetting yang hubungannya masih erat
dengan IP Address. Pertanyaan pertama yang muncul pasti “Apa itu subnetting?”
dilanjutkan dengan “Kenapa harus dilakukan?”
Subnetting
adalah suatu metode untuk memperbanyak network ID dari suatu
network ID yang telah dimiliki.
Fungsi
subnetting antara lain adalah sbb:
- Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
- Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
- Pengelolaan yang disederhanakan.
- Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,
Seperti yang
telah kita bahas sebelumnya, bahwa IP Address adalah identitas numerik yang
terdiri dari 4 blok bilangan angka biner (1 dan 0) . Satu blok angka biner
terdiri dari 8 angka biner atau disebut dengan oktet.
- Untuk menghitung jumlah subnet, gunakan rumus 2x , dimana x adalah banyaknya angka 1 pada Host ID.
- Untuk menghitung jumlah Host per subnet menggunakan rumus 2y-2, dimana y adalah banyaknya angka 0 pada Host ID.
- Untuk menghitung blok subnet, menggunakan rumus 256 – nilai terakhir oktet subnet mask.
- Sedangkan host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Contoh 1 : Hitunglah
subnet, host pertama, dan broadcast dari IP address 10.0.0.0/18
Analisis : 10.0.0.0 berarti kelas A dengan Subnet Mask /18 berarti
11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
1. Jumlah subnet : 2x = 210 = 1024 subnet
2. Jumlah host per subnet : 2y –
2 = 28 – 2 = 16.382
3.
Blok subnet
: 256 – 192 = 64
Jadi, IP address 10.0.0.0 atau
1111111.11111111.11000000.00000000 memiliki :
1.
Jumlah
subnet sebanyak 1024 subnet
2.
Broadcast : 10.0.63.255
3.
Host pertama
: 10.0.0.1
4.
Host
terakhir : 10.0.63.225
Contoh 2 : Hitung subnet, host pertama, dan broadcast dari IP address 132.162.0.0/24.
Analisis : 132.162.0.0 berarti kelas B dengan Subnet Mask /24 berarti
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
1.
Jumlah
Subnet : 2x
= 28= 256 subnet
2.
Jumlah
Host per Subnet = 2y – 2 = 28 – 2 = 62 host
3.
Blok
Subnet = 256 – 255 = 1
Jadi, IP address 132.162.0.0/24
atau 11111111.11111111.11111111.00000000 memiliki :
1.
Subnet
sebanyak 132.162.0.0
2.
Host
Pertama : 132.162.0.1
3.
Host
Terakhir : 132.162.0.254
4.
Broadcast
: 132.162.0.255
Contoh 3 :
Hitunglah subnet, host pertama, dan broadcast dari IP address 192.168.1.0/26
Analisis: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti
11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
1.
Jumlah
Subnet : 2x
= 22= 4 subnet
2.
Jumlah
Host per Subnet = 2y – 2 = 26 – 2 = 62 host
3.
Blok
Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Jadi, IP
address 192.168.1.0/26 atau 11111111.11111111.11111111.11000000 memiliki
1.
Subnet
192.168.1.0
2.
Host
Pertama 192.168.1.1
3.
Host
Terakhir 192.168.1.62
4.
Broadcast 192.168.1.63