Kamis, 24 Mei 2018

Enterprise Resource Planning - Supply Chain Management

Kegiatan dalam Perusahaan Manufakturing adalah mengkonversikan berbagai bahan mentah serta bahan-bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan mendistribusikannya kepada pelanggan. Dengan menjalankannya kegiatan tersebut, maka apa yang disebut dengan Supply Chain atau Rantai Pasokan pada dasarnya telah terbentuk. Namun bagi sebuah perusahaan manufakturing, kegiatan Supply chain atau Rantai Pasokan ini perlu dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga diperlukan Manajemen yang Profesional dalam pelaksanaannya. Manajemen tersebut biasanya disebut dengan Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain Management yang sering disingkat dengan singkatan SCM.
 

1. Pengertian

Jika didefinisikan secara lengkap, maka Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan adalah serangkaian kegiatan yang meliputi koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok.

Sedangkan untuk definisi lainnya yang lebih sederhana, Supply Chain Management adalah sebuah mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan kegiatan yang terlibat dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi barang jadi. Pihak yang bersangkutan ataupun kegiatan yang dimaksud tersebut bertanggung jawab untuk memberikan barang-barang jadi hasil produksi kepada pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.

Jadi pada dasarnya, SCM merupakan cabang manajemen yang melibatkan pemasok, pabrik atau manufakturer, penyedia logistik dan tentunya yang paling penting adalah pelanggan.

2. Komponen.

Supply Chain Management memiliki 3 Komponen, yang di antaranya adalah 
a. Upstream Supply Chain Management yaitu sebuah proses dimana perusahaan mendapatkan supplier dari pihak luar untuk mendapatkan bahan baku. 
b. Internal Supply Chain Management yaitu sebuah proses dimana terjadinya perubahan dari bahan baku menjadi sebuah produk jadi.
c. Downstream Supply Chain Managament yaitu sebuah proses dimana pendistribusian barang oleh perusahaan ke customer yang dimana biasanya dilakukan oleh eksternal distributor.

3. Proses

Berikut ini adalah Proses Manajemen Rantai Pasokan yang dilibatkan dalam Manajemen Rantai Pasokan ini.
a. Customer atau Pelanggan.
Pada sebagian besar industri Manufakturing, pelanggan merupakan mata rantai pertama yang memberikan pesanan (order), terutama pada perusahaan yang berorientasi OEM (Original Equipment Manufacturer). Pelanggan memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan dengan menghubungi departemen penjualan (sales) perusahaan tersebut. Informasi penting yang terdapat dalam pesanan tersebut diantaranya seperti Tanggal Pengiriman Produk dan Jumlah yang diinginkan untuk Produk yang dipesannya.

b. Planning atau Perencanaan.
Setelah pelanggan membuat pesanan yang diinginkannya, departemen Perencanaan (Planning Dept) akan mempersiapkan Perencanaan Produksi untuk memproduksi produk yang dibutuhkan oleh Pelanggan. Pada tahap ini, Departemen Perencanaan juga menyadari akan adanya kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya.

c. Purchasing atau pembelian.
Setelah menerima Perencanaan Produksi, dalam hal ini adalah kebutuhan terhadap bahan mentah dan bahan-bahan pendukungnya, Departemen Pembelian atau Purchasing Department akan melakukan pemesanan bahan mentah dan bahan pendukungnya serta menetapkan tanggal penerimaan dan jumlah  yang dibutuhkan.

d. Inventory atau Persediaan.
Bahan mentah dan bahan pendukung yang telah diterima oleh pabrik akan diperiksa kualitas dan ketepatan jumlahnya kemudian disimpan di dalam Gudang untuk kebutuhan produksi.

e. Production atau Produksi.
Bagian Produksi akan menggunakan bahan mentah dan bahan pendukung yang dipasok oleh pemasok tersebut untuk melakukan proses produksi hingga menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh pelanggan.  Barang Jadi yang telah diproduksi ini kemudian dimasukan ke gudang dan siap untuk dikirimkan ke pelanggan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

f. Transportation  atau Transportasi.
Departement Pengiriman atau Shipping Department akan mengatur waktu keberangkatan barang jadi (Finished Products) yang di Gudang tersebut sesuai dengan jadwal yang diinginkan oleh pelanggan.

Itu dia sedikit pembahasan tentang Supply Resource Management.
See you in next post !

Enterprise Resource Planning - Human Resource Management

Salah satu elemen yang paling penting dan sekaligus menjadi roda penggerak dalam suatu perusahaan adalah sumber daya manusia. Sebuah perusahaan bisa saja menggunakan mesin/robot/teknologi lainnya untuk membantu mengelola perusahaan tersebut, namun tetap saja yang mengoperasikan semua mesin tersebut adalah manusia. Jadi itulah mengapa sumber daya manusia pada suatu perusahaan juga perlu dimaksimalkan kinerjanya.



Nah, berikut adalah pembahasan singkat mengenai hal-hal yang berhubungan dengan Human Resource Management (Manajemen Sumber Daya Manusia), just keep on reading ! ^^

1. Pengertian.

Human Resource Management (HRM) atau Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebuah ilmu atau cara untuk mengatur bagaimana hubungan serta perananan tenaga kerja (sumber daya / obyek utama) secara efektif dan efisien sehingga dapat dimaksimalkan untuk mencapai tujuan bersama, baik perusahaan, karyawan maupun masyarakat.

Dari definisi diatas sudah jelas bahwa manajemen SDM khusus diperuntukkan mengatur manusia, baik dalam organisasi maupun perusahaan. Mengapa hal ini menjadi penting? Karena dalam organisasi/perusahaan manusia/orang-orang yang ada di dalamnya menjadi penggerak roda utama. Jika manusianya tidak dapat bekerja sama atau sulit dikoordinasikan maka tidak mungkin perusahaan menjadi kondusif.

Karena unsur utama Manajemen SDM adalah manusia sebagai obyek dan subyek utama, orang yang mengatur manusia disebut dengan manager. Maka, sangat penting mendapatkan manager yang dapat me-manage (mengatur) manusia/karyawan dengan baik, memiliki sifat kepemimpinan yang bagus.

2. Tujuan.

Manajemen SDM memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan produktivitas orang-orang yang ada dalam lingkup perusahaan dengan berbagai metode yang bertanggung jawab baik secara strategis, sosial dan etika.

Dalam sebuah perusahaan, departemen SDM ini cukup penting yaitu yang biasa disebut dengan Human Resource Development (HRD). Karena departemen inilah yang yang bertugas mendorong supaya para manajer serta setiap karyawannya untuk melaksanakan strategi-strategi yang strategis perusahaan dengan optimum.

Bisa dikatakan pula HRD ini yang berutagas merekrut karyawan baru, yang memberikan penilaiain apakah karyawan pantas atau tidak untuk bekerja disana, dan hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan misalkan ijin tidak masuk kerja, surat-surat asuransi BPJS, dll.

3. Sasaran.

Tentu saja Manajemen SDM memiliki sasaran/obyek yang diatur. Berikut beberapa obyek yang menjadi sasaran Manajemen SDM :

a. Sasaran Perusahaan atau Korporasi.
Departemen SDM sengaja dibuat untuk membantu para pimpinan / manajer dalam mencapai tujuan perusahaan, seperti : perencanaan Sumber Daya Manusia, pelatihan, selesi, pengembangan, naik/turun jabatan, penilaian, dll.

b.  Sasaran Fungisonal.
Setingkat lebih tinggi dari sasaran yang pertama, sasaran fungsional ini untuk mempertahankan kontribusi dari HRD pada level yang lebih cocok bagi kebutuhan perusahaan seperti pengangkatan pangkat, penempatan serta penilaian pegawai.

c. Sasaran Sosial.
Sasaran sosial ini antara lain hubungan manajamen perusahaan dengan syarikat kerja, pemenuhan jika ada tuntutan hukum, keuntungan perusahaan, CSR, hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar, dll.

d. Sasaran Pribadi Karyawan.
Selain itu, depertemen ini juga bisa membantu para karyawan untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka, apabila memang dirasa karyawan tersebut sudah bekerja dengan baik di perusahaan. Misalkan mempermudah / membantu karyawan yang ingin melakukan kredit rumah/kendaraan.

4. Aktivitas.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, manajemen SDM pasti ada aktivitas yang harus di lakukan. Adapun aktivitasnya ada 2 yaitu : 

a. Kunci aktivitas sumber daya manusia.
Kunci aktivitas SDM perusahaan ada di departemen SDM yang dikenal dengan HRD. Tetapi kadang kala perusahaan kecil tidak memiliki departemen SDM tersebut. Bahkan perusahaan yang memiliki departemen SDM pun kadang kala masih mengalami masalah seperti kekurangan dana ataupun staff yang tidak memadai.

b. Tanggung jawab atas aktivitas sumber daya manusia.
Penanggung jawab segala aktivitas yang terjadi dalam Manajemen SDM adalah para kepala divisi atau setiap manajer yang ada.

5. Fungsi.

Manajemen SDM secara umum tidak jauh berbeda dengan manajemen pada umumnya. Secara garis besar fungsi Manajemen SDM dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Fungsi Manajerial.
Fungsi Manajerial dalam Manajemen SDM meliputi :
- Planning atau perencanaan
- Organizing atau pengorganisasian
- Direction atau pengarahan
- Controlling atau pengendaian

b. Fungsi Operasional.
Yang termasuk dalam fungsi operasional Manajemen SDM adalah :
- Pengadaan tenaga kerja/karyawan
- Penegmbangan
- Pengintegrasian
- Pemeliharaan
- Kompensasi
- Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

6. Model.

Dalam pelaksanaannya, manajemen SDM memiliki banyak model. Tetapi tujuannya sama, yaitu mempelajari permasalahan-permasalahan yang ada dalam manajemen SDM, kemudian mencari solusinya. Seperti yang kita tahu, kita tidak bisa menerapkan manajemen perusahaan besar ke perusahaan kecil, begitu juga sebaliknya.
Setidaknya ada 6 model manajemen Sumber Daya Manusia, yaitu :

a. Model klerikal, fungsi dari departemen SDM / HRD ialah mendapatkan laporan berupa data, catatan atau apapun secara rutin. Fungsinya untk menangani kertas kerja yang dibutuhkan, membuat peraturan serta mengerjakan apapun yang berhubungan dengan tugas kepegawaian secara rutin.

b. Model hukum, berbicara hukum maka juga berbicara soal legalitas. Operasional/pelaksanaan dari Manajemen SDM harus berlandaskan kekuatan hukum, seperti hubungan perburuhan, negoisasi kontrak kerja, pengawasan dan kepatuhan ialah fungsi utama yang ditimbulkan dari hubungan yang bertentangan antar manajer dengan karyawan.

c. Model finansial, model ini semakin berkembang seiring berkembangnya waktu, karena para manajer sadar bahwa dari segi SDM juga mempengaruhi arus keuangan yang meliputi beban asuransi, pensiuan, liburan, dlll. Dalam hal ini membuat tugas dan peran manajer menjadi lebih kompleks.

d. Model manajerial, ada 2 versi yang pertama adalah manajer HRD memahami kerangka acuan kerja dalam lini manajemen dan mementingkan tingkat produktivitas, sedangkan yang kedua adalah manajer menjalankan fungsi dari manejemen SDM. Jadi, dalam hal ini manajer memiliki banyak fungsi, bisa jadi konselor, planner, dll.

e. Model humanitis, ide terbentuknya model ini ialah departemen SDM dibentuk untuk membantu mengeluarkan potensi terbaik karyawan yang dinaunginya sehingga dapat memaksimalkan karir dalam perusahaan, efeknya akan memberikan kontribusi maksimal untuk perusahaan. Model humanistis ini menggambarkan hubungan kemanusiaan antara perusahaan dengan pegawainya.

f. Dan yang terakhir adalah model ilmu perilaku, model ini mengasumsikan  bahwa ilmu-ilmu yang berhubungan dengan perilaku misalkan psikologi adalah dasar kegiatan SDM. Prinsip utamanya adalah pendekatan ilmu pengetahuan terhadap perilaku manusia didalamnya sehingga dapat membantu permasalahan yang ada.

Nah itu tadi adalah sedikit penjabaran tentang Manajemen SDM, semoga artikel ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Jangan lupa baca artikel tentang Supply Chain Management.

Sampai jumpa di postingan selanjutnya ^^ !